Jumat, 31 Desember 2010

Rambut Memang Ciri Mamalia

Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Rambut ini tidak semuanya terpampang jelas pada mamalia. Beberapa mamalia memiliki rambut pada daerah-daerah tertentu dan yang lainnya berkembang menjadi keras.

Rambut Pada Gajah, Badak, Dan Kudanil
Sekilas memang gajah, badak, dan kudanil memang tak memiliki rambut, tetapi kalau diperhatikan secara seksama tidak demikian. Gajah memiliki rambut di tubuh dan ekornya, badak memiliki rambut di sekitar telinga dan ekornya, sementara kudanil memiliki rambut di sekitar hidung dan ekornya
rambut pada badan gajah

rambut pada ekor gajah
rambut pada ekor kudanil

rambut disekitar hidung kudanil

rambut pada ekor badak

rambut pada daerah telinga badak sumatra
Rambut Pada Lumba-Lumba dan Paus
Lumba-lumba yg biasa kita lihat tentunya memang tidak memiliki rambut. Namun sebenarnya saat mereka lahir, lumba-lumba memiliki sedikit rambut yg sangat pendek. Ketika mereka baru lahir, lumba-lumba memiliki rambut yg muncul dalam bentuk kumis pada moncongnya. Karena tekanan air, kumis sepanjang seperempat inci ini jatuh tak lama setelah lumba-lumba lahir. Sementara pada paus dapat kita lihat rambut di sekitar moncongnya.


rambut yg hanya ada pada lumba-lumba yg baru lahir
rambut di ujung moncong paus abu-abu


Rambut Pada Trenggiling
Trenggiling atau Sunda Pangolin (Manis javanica) tubuhnya memang bersisik tetapi bila diperhatikan diantara sisik-sisiknya itu terdapat rambut.


Rambut Pada Armadilo
Armadilo memiliki rambut tersembunyi di bagian bawah tameng sisiknya, di sekitar perutnya. Rambut ini akan terlihat jelas terutama pada Pinkfairy Armadillos (Chlamyphorus truncatus) dan big hairy armadilos (Chaetophractus villosus).

rambut terlihat jelas pada pinkfairy armadilos
rambut terlihat jelas pada big hairy armadilos (Chaetophractus villosus)
 
Rambut Pada Landak
Duri pada landak sebetulnya adalah rambut yang termodifikasi menjadi besar dan mengeras. Duri landak tersusun dari bahan yang sama dengan rambut yaitu keratin, sejenis protein. Tetapi rambut juga bisa ditemukan dibawah duri-duri landak.

Buaya Predator Teratas

Buaya dan aligator merupakan reptil terbesar di dunia. Tubuh buaya dan aligator yg begitu besar serta kekuatan giginya menjadi salah satu faktor mereka menjadi predator teratas. Buaya dan aligator merupakan puncak dari rantai makanan.

Tubuh Buaya Dan Aligator
Buaya dan aligator tergabung dalam Ordo Crcodilia. Keduanya memiliki ruas tulang belakang yg panjang, ekor yg panjang, dan empat kaki yg pendek. Dg kaki yg pendek sementara tubuh yg begitu besar, seekor buaya/aligator akan mudah lelah saat berjalan di darat. Ketika menyelam, kaki-kaki buaya/aligator dilipat ke belakang sepanjang tubuhnya sehingga menyerupai sebuah torpedo dan memudahkannya berenang. Kaki depannya terdapat 5 buah jari sementara kaki belakang terdapat 4 jari, sebaliknya dari katak dan kodok.
buaya saat berenang, kaki-kakinya dilipat ke belakang menjadi seperti torpedo
Sisik pada buaya dan aligator pada punggungnya dilapisi zat tanduk yg disebut skuta serta mengandung lempengan tulang yg disebut osteoderm, sehingga sisiknya sangat tebal dan keras. 
sisik buaya

Baik buaya maupun aligator juga keduanya tidak memiliki bibir, sehingga mereka tidak dapat menutup mulutnya rapat-rapat saat menyelam. Agar tidak tenggelam mereka menutup katup tenggorokkan saat menyelam.Seekor aligator memiliki 74-80 buah gigi. Ketika giginya tanggal, gigi yg baru pun segera tumbuh. Seekor Aligator bisa memiliki 2 ribu sampai 3 ribu gigi selama hidupnya.
gigi buaya

Kekuatan Gigitan Buaya
Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat menutup dengan sangat kuat. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya amat lemah. Karenanya, di saat berjemur buaya akan membuka mulutnya secara perlahan. Para peneliti buaya cukup melilitkan pita perekat besar (lakban) beberapa kali atau mengikatkan tali karet ban dalam di ujung moncong yang menutup, untuk menjaganya agar mulut itu tetap menutup sementara dilakukan pengamatan dan pengukuran, atau manakala ingin mengangkut binatang itu dengan aman. 
buaya yang sedang diukur kekuatan gigitannya

Berburu
Buaya menggunakan kombinasi berburu aktif dan lebih mengandalkan strategi pasif, "duduk dan menunggu". Buaya-buaya kecil cenderung memposisikan diri di air dangkal dengan keempat kaki di bagian bawah dan menunggu sampai mangsa potensial datang dalam jarak yang mencolok dari rahang. Gerakan mangsa terdeteksi oleh sensor besar disepanjang sisi rahang. Sementara untuk buaya yang lebih besar biasanya akan mendekati mangsanya dari dalam air. Buaya dg hanya memunculkan kepalanya saja akan mendekati suara, gerakan dan mungkin bau mangsanya.  
buaya sedang berburu wildebeest
 
Setelah mengetahui keberadaan mangsanya, mereka menyelam, berenang di bawah air mendekati daerah yg tepat untuk menerjang mangsanya. Mereka kemudian akan melompat ke luar air, ia akan menerjang dengan rahang yg terbuka kemudian membanting buruannya. Buaya dapat menyerang lebih dari setengah panjang tubuhnya ke udara atau keluar dari air. 
buaya menyergap seekor wildebeest

Setelah tertangkap, buaya akan merobek kecil-kecil tubuh mangsanya. Mereka akan meronta-ronta dan berputar untuk mencabik mangsanya.
buaya sedang memakan buruannya

Selasa, 28 Desember 2010

Antara Lumba-Lumba, Paus, Dan Porpoise


Ordo Cetacea merupakan mamalia yg hidup di dalam air, dan pada umumnya mereka adalah hewan yg sangat cerdas. Anggota dari cetacea sendiri adalah paus, lumba-lumba, dan porpoise. Sering kali orang keliru, mengganggap bahwa lumba-lumba adalah porpoise dan porpoise adalah lumba-lumba. 

PERBEDAAN PAUS DENGAN DELPHINOIDEA (LUMBA-LUMBA & PORPOISE)
1. Sirip Punggung (Sirip Dorsal)
Sirip punggung Delphinoidea letaknya berada di tengah-tengah punggungnya, sementara paus memiliki sirip punggung yg lebih condong berada ke belakang dekat dengan sirip ekor dan beberapa jenis paus kehilangan sirip punggungnya.
sirip punggung pada paus dan Delphinoidea

2. Lubang Udara (Blowhole)
Semua Delphinoidea (lumba-lumba dan porpoise) memiliki sebuah lubang udara. Paus baleen umumnya ada dua lubang udara, paus bergigi seperti paus sperma memiliki satu buah lubang udara.
lubang hidung pada paus dan Delphinoidea
3. Gigi dan Baleen
Semua Delphinoidea bergigi, sementara paus umumnya memiliki baleen yg berada pada rahang atasnya. Baleen merupakan lembaran zat tanduk elastis yg embentuk seperti barisan buku. Fungsinya sebagai filter raksasa, menyaring antara plankton dan air laut saat makan. Beberapa jenis paus lainnya memiliki gigi bukan baleen, seperti paus sperma.
baleen pada paus dan gigi pada Delphinoidea
4. Ukuran Tubuh
Dari segi ukuran, secara umum paus jauh lebih besar dibandingkan Delphinoidea. Delphinoidea yg terbesar adalah paus pembunuh (terbesar tercatat 9,8 m dg bobot 10 ton), sementara paus terbesar adalah paus biru (terbesar tercatat 33 m dg bobot 180 ton).
perbandingan ukuran paus dan delphinoidea

PENGELOMPOKAN
Ordo Cetacea terbagi 2 kelompok utama berbeda, Mysticeti (paus baleen) dan Odontoceti (paus bergigi). Odontoceti termasuk paus bergigi dan Delphinoidea, dimana Delphinoidea adalah porpoise (Phocoenidae) dan lumba-lumba (Delphinidae). Porpoise terdapat 6 spesies berbeda, sementara lumba-lumba ada 32 spesies berbeda.

PERBEDAAN LUMBA-LUMBA DAN PORPOISE
 1. Ukuran
Porpoise memiliki ukuran yg lebih kecil dari lumba-lumba. Porpoise jarang yg memiliki panjang tubuh lebih dari 2 m, sementara lumba-lumba bahkan ada yg bisa mencapai 9 m, yaitu paus pembunuh. Porpoise merupakan cetacea terkecil,  spesies terkecil adalah porpoise Vaquita (Phocoena sinus) yg memiliki panjang 1,5 meter. Dari segi bobot, yang paling ringan adalah porpoise tanpa sirip atau finless porpoise (Neophocaena phocaenoides) dg 30 sampai 45 kilogram, sementara porpoise terberat adalah dall's porpoise (Phocoenoides dalli) dg 130-200 kilogram beratnya.
porpoise terberat, terkecil, dan porpoise teringan

2. Bentuk Tubuh
Lumba-lumba memiliki tubuh yg ramping, sementara tampilan porpoise cenderung gemuk. Karena ukurannya yg begitu kecil, porpoise kehilangan panas tubuh lebih cepat dibandingkan lumba-lumba dan paus. Tetapi bentuk tubuh yg gemuk membuatnya mampu beradaptasi dg hal itu. Bentuk tubuhnya yg kecil mengharuskan porpoise makan sesering mungkin, mereka tidak memakai cadangan lemaknya.

porpoise memiliki tubuh yg lebih gemuk dibandingkan lumba-lumba

3. Sirip Punggung
Bentuk sirip punggung (sirip dorsal) porpoise umumnya berbentuk segitiga, tampak seperti sirip hiu. Lumba-lumba (dan juga paus) yg bentuk sirip punggungnya agak melengkung. Ada jenis porpoise bahkan tidak memiliki sirip punggung.
perbedaan bentuk sirip punggung porpoise dan lumba-lumba
4. Gigi
Lumba-lumba dan porpoise memiliki gigi di rahangnya. Gigi porpoise berbentuk sekop dan rata, sementara gigi lumba-lumba tajam berbentuk kerucut.
perbedaan bentuk gigi porpoise dan lumba-lumba
5. Bentuk Kepala
Bentuk kepala porpoise adalah bulat dan tidak memiliki moncong. Sementara lumba-lumba memiliki benjolan di dahinya dan memiliki moncong.
perbedaan bentuk kepala lumba-lumba dan porpoise
6. Harapan Hidup
Porpoise umumnya dapat hidup 8 sampai 10 tahun. Lumba-lumba (dan juga paus) dapat berusia lebih dari 50 tahun.


7. Tingkah Laku
Porpoise berbeda dg cetacea lainnya, mereka merupakan hewan pemalu dan bukan hewan akrobatik. Mereka sangat jarang terlihat melompat keluar air dan mendekati orang atau perahu yg datang. Sementara lumba-lumba umumnya akan mendekati benda-benda asing yg ada disekitar, sehingga kerap kali terlihat dekat dg nelayan. Lumba-lumba merupakan hewan interaktif. Porpoise jarang terlihat di permukaan, kecuali saat ia ingin bernapas.
lumba-lumba kerap mendekati kapal yg ada, bertolak belakang dg porpoise
8. Penangkaran
Lumba-lumba sering terlihat di pertunjukan hewan laut, tetapi tidak porpoise. Porpoise jarang terlihat di penangkaran di kebun binatang atau oceanaria, karena mereka umumnya tidak mampu beradaptasi dengan kehidupan kolam buatan, dan mereka juga tidak mudah dilatih akrobatik seperti lumba-lumba.
lumba-lumba merupakan hewan akrobatik sehingga sering terlihat dalam sebuah show

Minggu, 26 Desember 2010

Adakah Burung Garuda Itu?


Bisa dibilang lambang negara Republik Indonesia itu sebenarnya terinspirasi dari elang Jawa (Nisaetus bartelsi, sebelumnya Spizaetus bartelsi). Elang Jawa adalah burung nasional Indonesia, di mana ia sering disebut juga sebagai Garuda, yg merupakan makhluk mitos mirip burung dalam kepercayaan Hindu dan Budha. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.


Elang Jawa merupakan burung pemangsa (raptor) berukuran sedang sampai besar, langsing, dg sekitar 61-70 cm panjang tubuhnya yg tergolong keluarga Accipitridae. Kepalanya berwarna cokelat kemerahan dan memliki jambul tinggi sepanjang 12 cm yg menonjol (tentunya sama dg lambang garuda yg juga memiliki jambul).
Elang Jawa di kebun binatang Bandung
Elang Jawa di Ragunan
Close-up elang Jawa

Burung endemik Indonesia ini, hidup di hutan tropis, dataran rendah maupun di daerah yg lebih tinggi. Burung ini juga menyukai daerah berlereng. Pada umumnya tempat tinggal elang jawa sukar untuk dicapai, meski tidak selalu jauh dari lokasi aktivitas manusia. Mereka tersebar di Pulau Jawa, mulai dari ujung barat di Ujung Kulon sampai ujung timur di Semenanjng Blambangan Purwo.

Burung pemangsa ini berburu dari tempat bertenggernya di pohon-pohon tinggi dalam hutan. Mereka akan menyergap berbagai mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah, seperti reptil, burung, ayam, dan mamalia kecil seperti kelelawar, tupai, musang, dan monyet.

Elang Jawa adalah salah satu yang paling langka dari semua jenis raptor. Elang Jawa diyakini suatu spesies monogami. Betina biasanya meletakkan satu telur di sarang tinggi di atas pohon hutan. Makanannya biasanya adalah burung, kadal, kelelawar buah dan mamalia kecil.

Karena terus menerus kehilangan habitat, ukuran populasi kecil, jangkauan terbatas dan berburu di beberapa daerah, Elang Jawa dievaluasi sebagai terancam dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN. Hal ini tercantum pada Lampiran II CITES.

Mirip Dengan Elang Brontok

Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Spizaetus cirrhatus) yg juga berbentuk terang, namun elang Jawa cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.

elang brontok dan elang Jawa yg sedang terbang

elang brontok

Suara mereka nyaring tinggi, berulang-ulang, berbunyi "klii-iiw" atau "ii-iiiw", bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat "kli-kli-kli-kli-kli". Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.

Terancam Punah
Elang Jawa populasinya kian terancam, karena terus menerus kehilangan habitatnya. Jumlahnya sulit berkembang apalagi ditambah elang Jawa biasanya hanya bertelur satu butir saja di setiap sarangnya yg dierami selama 47 hari. Pembalakan liar dan konversi hutan menjadi lahan pertanian telah merusak habitat mereka. Selain itu, elang ini juga terus diburu orang untuk diperjual belikan di pasar gelap sebagai satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara burung ini seolah menjadi kebanggaan tersendiri, dan pada gilirannya menjadikan harga burung ini melambung tinggi.

Begitu kecilnya populasi elang Jawa ini, membuat Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi oleh undang-undang. Mereka terancam masuk ke dalam daftar merah IUCN.

Senin, 20 Desember 2010

Hiu Aneh

Lebih dari 300 spesies hiu hidup di laut dan samudra di seluruh dunia. Mereka hidup di perairan dangkal hingga lautan dalam. Beberapa diantaranya hiu terlihat memiliki bentuk tubuh yg aneh. Berikut saya tuliskan hiu-hiu aneh tersebut.

Hiu Berjumbai (Chlamydoselachus anguineus)



Ukuran           : 2 m (betina), 1,7 m (jantan)
Makanan       : cumi-cumi, ikan
Reproduksi  : ovovivipar (vivipar aplacental)

Penyebaran  : Samudra Atlantik (utara Norwegia, utara Skotlandia, barat Irlandia, Suriname, Georgia, selatan Brazil, barat Afrika, dan dari Prancis hingga Maroko), Pasifik (Jepang, Hawaii, California, Chile, Australia, Tasmania di Astralia, dan sekitar Selandia Baru)

Hiu berjumpai yg hidup di kedalaman 50 m sampai 1.500 ini memiliki tubuh yg panjang. Tubuhnya berwarna cokelat tua dan panjang seperti belut dengan sirip punggung (sirip dorsal), sirip perut, dan sirip dubur (sirip anal) yg letaknya jauh di belakang. Sirip dadanya pendek dan bulat, sementara sirip ekor sangat panjang dan berbentuk segitiga. Nama hiu ini berasal dari penampilah celah insang yg berjumbai, dimana mereka memiliki enam pasang celah insang. Hiu berjumbai merupakan vivipar aplacental, mereka melahirkan anaknya tapi tanpa tali plasenta (aplacenta), artinya mereka berkembang biak dg cara ovovivipar. Namun tingkat repdroduksi hiu ini sangat rendah, karenanya hiu ini dinilai sebagai hiu yg terancam.

Hiu Kepala Martil (Sphyrna sp)

Ukuran           : 1-9 m (tergantung spesiesnya)
Makanan       : ikan, hiu martil muda dan hiu lain, cumi2, gurita, pari, udang
Reproduksi  : vivipar
Penyebaran  : lautan tropis di seluruh dunia

Hiu kepala martil memiliki bentuk kepala pipih yg berbentuk seperti palu atau martil. Hiu ini memiliki penglihatan yg sangat baik. Posisi matanya membuat mereka mampu memiliki pandangan hampir 360 derajat. Penciuman, pandangan, serta sensor ampullae lorenzini yg dimilikinya bahkan membuat mereka mampu menemukan ikan yg bersembunyi di dalam pasir. Hiu kepala martil merupakan salah satu hiu yg benar-benar melahirkan. Hewan ini termasuk dalam daftar merah hiu terancam punah.

Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni)



Ukuran           : panjang: 3,3 m bobot: 160 kg
Makanan       : cumi-cumi, ikan, dan kepiting
Reproduksi  : mungkin ovovivipar
Penyebaran  : Samudra Pasifik (Australia, Selandia Baru, Jepang, Afrika Selatan), Samudra Atlantik (Portugal, Selat Mexico, French Guiana)

Sama seperti hiu berjumbai, hiu goblin juga hiu yg hidup di laut dalam, hidup di kedalaman 200 m bahkan hingga 1.000 m. Hiu goblin dapat dikenali dari ciri khas bentuk kepalanya yg aneh. Beberapa ciri khas lainnya adalah tubuhnya yg kebanyakkan berwarna pink dan rahangnya yg menyembul. Pertama kali hiu ini ditemukan di Jepang, sehingga nama ilmiahnya pun agak ke-Jepangan. Belum diketahui pasti bagaimana mereka bereproduksi, tetapi karena hiu goblin termasuk ordo Lamniformes, sehingga mereka diperkirakan ovovivipar.

Hiu Buaya (Pseudocarcharias kamoharai)



Ukuran           : 74-110 cm (jantan), 89-102 cm (betina)
Makanan       : ikan, cumi-cumi, udang
Reproduksi  : ovovivipar
Penyebaran  : seluruh lautan tropis di dunia

Hiu buaya hidup dari permukaan hingga kedalam 590 m. Hiu ini memiliki mata yg besar dg retina berwarna hijau atau kuning. Mata besar itu menunjukan bahawa mereka merupakan pembur malam hari. Hiu buaya memiliki hati berminyak yg cukup besar sehingga memungkian mempertahankan posisi mereka di dalam air.

Hiu Hantu (Callorhinchus milii)

Ukuran           : 60-120 cm
Makanan       : cumi-cumi dan ikan
Reproduksi  : ovipar
Penyebaran  : Samudra Pasifik (selatan Australia dan Selandia Baru)

Hiu hantu yg berwarna putih silver ini hidup di laut dg kedalaman 200 m sampai 500 m. Hiu hantu memiliki mulut di belakang moncong panjang dan memiliki mata hiujau besar di kepalanya. Hiu hantu memiliki bukaan insang tunggal di depan sirip dadanya. Sirip pnggung pertamanya lebih tinggi dibandingkan sirip punggng ke-2nya dan sirip duburnya lebih tinggi dibandingkan sirip ekornya. Kulit hiu hantu halus dan cenderung tidak memiliki derman denticles yg sangat umum dijumpai kebanyakkan hiu. Hiu hantu juga memiliki duri bercun di depan sirip punggung pertamanya. Duri yg mematikan ini di gunakan sebagai pertahanan diri, sama seperti duri yg terdapat pada pari kelompok stingrays. Mereka melakukan migrasi selama musim kawin saat musim semi dan musim panas ke perairan pantai yg dangkal, bahkan dilaporkan migrasi sampai ke muara. Hiu ini dikenal juga dengan nama hiu hantu Astralia, hiu Makorepe, dan hiu gajah.

Hiu Gergaji (Famili Pristiophoridae)

Ukuran           : 170 cm
Makanan       : ikan, udang, cumi-cumi
Reproduksi  : ovovivipar
Penyebaran  : Laut Karibia, Samudra Atlantik (Afrika Selatan), Samudra Pasifik (Australia dan Jepang)

Hiu gergaji hidup di laut dalam (40 m samapi 915 m). Hiu ini memiliki moncong panjang dan tajam seperi gergaji dan memiliki 2 helai sungut di moncongnya seperti ikan lele. Moncong ini digunakan untuk memotong dan melumpuhkan magsanya. Sementara sungutnya berfungsi sebagai pendeteksi mangsa, sama dengan fungsi ampullae lorenzini yg dimilikinya. Hiu gergaji tidak memiliki sirip dubur. Hiu gergaji diketahui memiliki 7 spesies berbeda dari dua genus. Hiu gergaji bukanlah ikan gergaji meski tampilan mereka mirip. Ikan gergaji memiliki ukuran yg lebih besar, celah insang di bawah tubuh mereka, dan tidak memiliki sungut.

Hiu Kepala Banteng Berjambul (Heterodontus galeatus)

Ukuran           : 1,2-1,5 m
Makanan       : plankton, udang, kepiting, ikan kecil, telur hiu port jackson
Reproduksi  : ovipar
Penyebaran  : Lautan Australia bagian timur

Hiu kepala banteng berjambul memiliki kepala pendek dan lebar, dengan moncong seperti babi. Matanya berada di tempat tinggi di kepalanya. Dermal denticlesnya relatif besar dan lebih kasar, terutama terlihat di sekitar perutnya. Telur-telur hiu kepala banteng biasanya menempel di rumput laut atau spons.

Hiu Dogfish Bermoncong Burung (Deania calcea)

Ukuran           : 80 cm (jantan), 90 cm (betina)
Makanan       : udang dan ikan
Reproduksi  :ovovivipar

Penyebaran  : Samudra Atlantik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia

Hiu dogfish bermoncong burung memiliki moncong sempit panjang, dan tidak memiliki sirip dubur. Hiu ini hidup di kedalaman 73 m sampai 1450 m. Hiu ini sering ditangkap untuk diambil minyak hati dan dagingnya.

Hiu Dogfish Berduri (Oxynotus bruniensis)


Ukuran           : 75-91 cm
Makanan       : invertebrata laut kecil dan ikan kecil
Reproduksi  : ovovivipar
Penyebaran  : Laut selatan Australia dan Tasmania

Hiu dogfish berduri ini memiliki tubuh padat berwarna cokelat hingga abu-abu dengan bentuk sirip punggung besar yg begitu mencolok. Pada kedua sirip punggungnya terdapat duri menempel. Hiu dogfish berduri juga tidak memiliki sirip dubur. Hiu ini hidup di kedalaman laut antara 350-650 m.

Hiu Bidadari/Hiu Malaikat (
Squatina sp)
Ukuran           : 1,5-2 m
Makanan       : ikan, cumi-cumi, udang
Reproduksi  : ovovivipar

Penyebaran  : lautan beriklim sedang dan tropis 

Hiu bidadari ini memiliki bentuk tubuh pipih dg sirip dada yg besar dan menyerupai seekor pari. Namun dapat dibedakan dg pari, karena hiu bidadari ini memiliki kepala dan sirip dada yg tidak saling menyatu seperti pari. Meskipun bagian depan tubuh hiu bidadari besar dan pipih, bagian belakang tetap memiliki penampilan otot yang lebih khas dari hiu lainnya. Mata dan spirakel berada di atas, sementara lima buah celah insang terdapat di bawah. Hiu ini juga tidak memiliki sirip dubur. Diketahui sudah ada 16 spesies berbeda. Sebagian besar spesies mendiami laut tropis dangkal, tetapi satu spesies penghuni air yang lebih dalam, mencapai 1.300 meter. Hiu ini dapat menyerang para penyelam jika merasa terancam.

Hiu Wobbegong Tutul (
Orectolobus maculatus)

Ukuran           :  1,5-3 m
Makanan       : kepiting, udang, ikan kecil
Reproduksi  : ovovivipar

Penyebaran  : Samudra Pasifik barat dan Samudra Hindia timur (Australia, Indonesia, Jepang)

Kata "wobbegong" diyakini berasal dari bahasa Aborigin Australia, yang berarti "janggut berantakan". Hiu ini pandai menyamar karena warna tubuhnya dapat berbaur dg bebatuan karang. Hiu wobbegongs tutul adalah hewan dasar laut dan mereka menghabiskan banyak waktu mereka beristirahat di dasar  laut.  Meskipun hiu wobbegongs tidak makan manusia, manusia sering makan hiu wobbegongs. Hiu ini terancam punah.