Sabtu, 21 Mei 2011

Burung Ekor Berpita

Telah diketahui ribuan spesies burung, mulai dari yang kecil seperti kolibri, hingga yang besar seperti burung unta di Afrika dan burung gajah yang hidup di zaman prasejarah. Burung merupakan satu-satunya hewan bertulang belakang yang memiliki bulu. Beberapa diantaranya memiliki bulu ekor yang panjang sehingga terlihat sangat indah. Bahkan rancangan unik ekor berpita atau streammertail sudah ada sejak ratusan juta tahun silam.

Burung Magpie Paruh Kuning (Urocissa flavirostris)
Ukuran : panjang  62-66 cm
Penyebaran : India, Nepal, Bhutan, Tibet, Myanmar, dan Vietnam.

Burung ini memiliki paruh kuning dan kepala hitam dengan bagian belakang leher berwarna putih. Ekornya sangat panjang dengan ujung berwarna putih. Mereka tinggal di pepohonan hutan dan semak belukar. Burung jantan dan burung betina penampilannya sama, saat mereka muda warnanya lebih kusam. Musim kawinya terjadi pada akhir April hingga Juli. Di sat itu mereka akan membuat sarang yang terbuat dari cabang atau ranting pohon, 5 sampai 6 meter di atas tanah dan menelurkan 3-5 butir telur. Makanan burung magpie paruh kuning adalah hewan-hewan kecil dan buah-buahan seperti berry.

Burung Magpie Taiwan (Urocissa caerulea)
Ukuran : panjang 65 cm, lebar sayap 18-21 cm
Penyebaran : Tawian

Burung endemik Taiwan ini hidup di pegunungan pada ketinggian 300 sampai 1200 meter. Warna jantan maupun betina terlihat sama. Bagian kepala, leher dan dada berwara hitam, pada mata berwarna kuning, sementara paruh dan kaki berwarna merah, dan memiliki tanda putih pada sayap dan ekor. Burung magpie tak takut dengan keberadaan manusia, jejak mereka dapat ditemukan dekat dengan pemukiman yang ada. Burng ini memiliki suara khusus “kyak-kyak-kyak” seperti burung gagak. Burung magpie Taiwan hidup monogami dan berkelompok, terdiri atas enam atau lebih, terbang hilir mudik di pepohonan. Burung ini dikenal omnivora karena memakan ular, tikus, serangga kecil, tanaman, buah-buahan, dan juga biji-bijian. Mereka suka menyimpan sisa makanan di darat dan menutupinya dengan daun untuk dimakan nantinya.

Burung Ekor Berpita Paruh Merah (Trochilus polytmus)
Ukuran : panjang 22 cm (jantan) dan 10 cm (betina)
Penyebaran : Jamaika

Dikenal juga dengan nama burung dokter, burung dewa, dan burung kolibri ekor gunting. Burung ekor berpita ini merupakan spesies endemik Jamaika. Dalam cerita rakyat Jamaika, membunuh burung ini sama artinya akan membawa malapetaka. Mereka dapat dijmpai dari pesisir laut hingga gunung tinggi dimana ada tanaman berbunga. Sarang burung ini terbuat dari material tanaman dan terkadang terkamuflase dengan lumut. Waktu kawinnya biasanya dimulai dari Oktober hingga Maret. Burng ekor berpita paruh merah betina biasanya mengeluarkan dua butir telur seukuran kacang berwarna putih dengan inkubasi 2-3 minggu. Mereka adalah burung penghisap nektar juga memakan laba-laba dan serangga kecil. Burung pejantan memiliki ekor berpita, sementara betinanya tidak.

Burung Confuciusornis (Confuciusornis sactus)
Usia : 150-110 juta tahun / Jurassic-Cretaceous
Ukuran : panjang 20,7 cm; lebar sayap 170 cm
Penyebaran : China

Fosil burung Confuciusornis sudah ditemukan mencapai ribuan di berbagai tempat di situs penggalian fosil China. Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa burung prasejarah ini berusia 157 juta tahun atau 161 juta tahun. Burung jantan memiliki ekor berpita yang panjang sementara yang betina tidak. Burung terbang sebesar burung merpati ini memiliki cakar di sayapnya, seperti burung hoatzin. Burung yang hidup berkelompok ini adalah pemakan ikan dan serangga. Dari penelitian melalui mikroskop elektron, burung Confuciusornis diperkirakan memiliki warna yang sangat beragam.

Burung Penangkap Terbang Ekor Gunting (Tyrannus forficatus)
Ukuran : panjang 37 cm, bisa juga mencapai 40 cm lebih
Penyebaran : AS dan Meksiko

Mereka memiliki sayap gelap dan ekor hitam yang sangat panjang. Burung yang belum tumbuh dewasa memiliki warna kusam kusam dan ekor lebih pendek. Scissor-tailed Flycatcher hidup di pepohonan dengan semak terbuka. Mereka membangun sarang di pohon atau semak belukar, kadang-kadang juga diatas tiang telepon. Mereka sangat agresif dalam menjaga sarang mereka. Mereka melakkan perjalanan migrasi ke Meksiko selatan dan Amerika Tengah. Mereka merupakan burung ekor panjang pemakan serangga berkerabat dengan kingbirds. Mereka juga makan beberapa jenis buah.

Burung Sayap Pertama (Protopteryx fengningensis)
Usia : 140-120 juta tahun /Jurassic-Cretaceous
Ukuran : panjang 12 cm
Penyebaran : China
Fosil burung ini ditemukan di Liaoning, China bagian utara. Sayapnya besar alula terpasang pada cakar. Bulu ekornya panjang seperti banyak burung masa kini.

Burung Tembok Besar China (Changchengornis hengdaoziensis)
Usia : 125 juta tahun / Cretaceous
Ukuran : panjang 20 cm
Penyebaran : China
Masih satu famili dengan Confuciusornis, tetapi burung ini memiliki paruh lebih pendek dan berkait, menandakan mereka adalah burung karnivora. Burung Changchengornis memiliki dua bulu ekor panjang seperti pita.

Burung Matahari Malachite (Nectarinia famosa)
Ukuran : Panjang 25-30 cm (betina) dan 15 cm (jantan)
Penyebaran : Afrika Selatan bagian selatan

Burung yang jantan memiliki ekor panjang sementara yang betina tidak. Burung matahari perunggu ditemukan di daerah berbukit dan pegunungan sejuk serta semak pantai, sampai ketinggian 2.800 m di Afrika Selatan. Mereka juga dapat ditemukan ditaman dan kebun-kebun. Seperti kebanyakkan sunbird, menu utama burung ini adalah menghisap nektar bunga, meskipun mereka juga akan mengambil serangga, terutama ketika masih muda. Burung ini sangat setia pada pasanganya, mereka monogami.

Motmot Bermahkota Biru (Momotus momota)
Ukuran : panjang 38-48 cm
Penyebaran : Meksiko timur, Amerika Tengah, Amerika Selatan bagian utara dan tengah, dan Trinidad dan Tobago

Motmot bermahkota biru  merupakan burung berwarna-warni yang ditemukan di hutan di Benua Amerika. Bulu ekor mereka sangat panjang dengan ujung berbentuk seperti raket. Mereka bertelur tiga hingga empat butir telur berwarna putih. Motmot bermahkota biru menghabiskan waktunya untuk bertengger di pohon dan mencari makan berupa hewan kecil seperti kadal dan serangga atau terkadang juga mereka mencari buah.

Burung Tropis Ekor Merah (Phaethon rubricauda)
Ukuran    : 78-81 cm, lebar sayap 105-120 cm
Penyebaran    : sekitar Samudra Pasifik dan Hindia

Burung ini merupakan burung tropis yang terlangka, namun bukan yang dianggap terancam. Burung tropis ekor merah bersarang di pulau-pulau sekitar lautan dalam sebuah koloni dari Kepulauan Hawaii hingga Easter Island dan menyebrang ke Mauritius dan Reunion Island. Mereka ditemukan menyebar setelah musim kawin, burung dari Hawaii telah diketahui juga menyebar hingga Jepang dan Filipina. Burung tropis ekor merah berburu menyelam mencari ikan, terutama ikan terbang dan cumi-cumi.

Burung Motmot Rufous (Baryphthengus martii)
Ukuran : panjang 46 cm
Penyebaran : Honduras, Ekuador, Bolivia, Brazil
Burung motmot rufous tinggal di hutan hujan di Amerika Selatan. Bagian wajah berwarna hitam, ada titik di dada, sayap berwarna hijau, perut biru kehijauan, kaki sera paruh berwarna hitam, dan memiliki bulu terbang berwarna biru gelap. Ekornya sangat panjang dan memiliki ujung berbentuk seperti raket. Suara mereka seperti burung hantu, “hoop hoop huhuhuhuhuhu”. Burung motmot rofous mencari makanan berupa serangga, kadal, ikan, dan kepiting, ata terkadang mereka juga memakan buah. Mereka banyak menghabiskan waktunya bertengger di kanopi hutan.

Burung Tropis Berparuh Merah (Phaethon aethereus)
Ukuran : panjang 90-105 cm, lebar sayap 99-106 cm
Penyebaran : Samudra Pasifik, Atlantik, dan Samudra Hindia
Burung ini disebut juga sebagai burung mandor atau boatswain bird. Sayapnya panjang dan memiliki bulu terbang dengan tanda hitam, paruhnya berwarna merah. Jantan dan betina serupa, meski yang jantan rata-rata memiliki ekor yang lebih panjang. Anak burung ini tidak memiliki ekor berpita dan paruhnya berwarna kuning. Mereka memakan ikan dan cumi-cumi, namun mereka bukan perenang yang baik.

Senin, 02 Mei 2011

Hewan Berkantung

Hewan berkantung adalah mamalia kelompok marsupialia. Marsupialia bersama juga dengan monotremata (mamalia bertelur) berbeda dengan mamalia lain dalam cara memperoleh keturunannya.

Saat bayi marsupialia lahir, tubuhnya sangat kecil dan belum berbentuk sempurna. Bayi itu akan naik/memanjat ke kantung ibunya dan berkembang dan mendapatkan nutrisi (menyusu) disana. Anaknya terus berpegang erat sehingga ia tak akan terlepas. Sang anak akan berada di dalam kantung induknya sampai cukup besar dan dapat bertahan di luar. Bayi kangguru merah
(Macropus rufus), saat lahir ukurannya sama dengan tawon dengan bentuk yang tidak sempurna (tidak seperti miniatur kangguru), ukuran dewasanya bisa mencapai panjang 2 meteran. 

bayi kangguru merah
opossum air
Saat berusia 190-200 hari, anak kangguru merah akan mulai meninggalkan kantung ibunya dan mulai menjelajahi dunia. Jika merasa ada bahaya atau kawanannya mau bergerak bayi kangguru akan masuk ke kantung ibunya, dg memasukan kepala terlebih dahulu. Saat sang anak berbobot 2 kg di usia 4 bulan, anak kangguru anak mulai berjalan dan berhenti hidup di dalam kantung. Ia tetap menyusu dg menjulurkan kepalanya ke dalam kantung induknya sampai 1 tahunan. Kadang2 anak kangguru suka kepengen kembali  lagi masuk ke kantung, tapi sang induk akan menghalaunya. Pada opossum air (Chironectes minimus) atau dikenal juga dengan nama yapok, kantungnya tertutup rapat sehingga anaknya tidak tenggelam saat sang induk menyelam di air.

Dengan kata lain, fungsi kantung pada marsupialia itu adalah sebagai tempat perkembangan anak dan tempat 'menggendong' serta berlindung anak.

Kebanyakkan marsupialia berasal dari Australia, yang lainnya hidup di Amerika Selatan dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Sementara dari Amerika Utara hanya ada satu jenis, yaitu opossum (Didelphis virgiania). Beberapa jenis marsupialia yg lebih kecil bentuknya mirip dg jenis mamalia lain, ada yg mirip tikus, kucing, anteater (pemakan semut), beruang, dan tikus mondok.

Mengapa Lalat Suaranya Berdengung?

Lalat sebenarnya tidak dapat terbang. Sayapnya terlalu kecil jika dibandingkan dengan tubuhnya. Lalat dapat terbang dengan sempurna karena mereka harus mengepakkan sayap mencapai 2 ribu kali permenitnya untuk dapat mengudara. Beberapa lalat diketahui mengepakan sayap 1000 kali perdetiknya

Thorax lalat terbang sebenarnya diadaptasikan sebagai kekuatan terbang dari otot sayap. Pergerakan klik sayap di thorax "naik" atau "turun" tetap stabil sehingga klik masuk dan keluar dari tempat oleh elastisitas eksoskeletonnya. Dengan cara ini seekor lalat bisa mendapatkan dua kepakan sayap (atau lebih) untuk setiap kontraksi otot. Kecepatan resonansi klik di dalam rongga dada membuat suara "bzzzzz".

Suara "bzzzzz" ini sangat penting bagi lalat. Mereka menggunakan banyak suara ini untuk mengidentifikasi dan menemukan calon pasangan. Setiap spesies memiliki ciri suara halus (kita tidak bisa mendengarnya, tetapi mereka dapat mendengarnya). Jadi jika lalat tidak memiliki kemampan terbang sempurna ini, mereka tidak pernah bisa bereproduksi.



Hal seperti ini juga yang membuat banyak serangga lainnya seperti nyamuk, lebah, dan tawon juga kedengaran berdengung. Nyamuk dapat mengepakkan sayap 600 kali perdetik, dimana yang betina mampu membuat kepakan lebih cepat dari nyamuk jantan, sehingga suara ngiungan yang lebih kedengaran sama kita adalah nyamuk betina. Lebah diketahui dapat mengepakkan sayap 250 kali per detik.


Begitu hebatnya dan kompleksnya kepakan sayap serangga-serangga ini tentu sangat sulit dibayangkan didapatkan dari proses evolusi. Ini jelas adalah kerasi dahsyat dari Allah swt.