Rabu, 19 Januari 2011

Apa Sebenarnya Yg Berada Di Sekitar Mulut Paus Tepat?

Paus tepat atau paus sebenarnya atau right whale merupakan paus balen dari genus Eubalaena yg terdiri dari empat spesies berbeda. Tampilan mereka memang terlihat aneh. Di sekitar mulutnya dipenuhi bejolan-benjolan seperti kutil. Tapi apa sebenarnya itu?
paus tepat utara (Eubalaena glacialis)
paus tepat selatan (Eubalaena australis)
Paus tepat memiliki jaringan besar yg timbul di sekitar kepala mereka atau disebut juga dengan callosity (Kah-laus'-eh-tee). Callosity pada paus tepat umumnya muncul di bagian atas kepala ikan paus, dan dagu, rahang dan di atas mata mereka. Jaringan callosity ini memiliki warna gelap yg sama seperti kulit paus tepat, tetapi jadi berwarna terang karena penuh dg jutaan cyamid (Si-am'-id) atau "kutu paus" jerwarna putih atau kuning . Jutaan cyamid ini hidup di kepala paus dan dapat menutupi lapisan dalam callosity. Warna terang cyamid ini menjadikan kontras teradap kulit paus yg gelap.
paus moncong tepat dari dekat
cyamids atau kutu paus yg tinggal di callosity paus tepat

Callosity membentuk pola dan penempatan yang unik untuk setiap individunya, seperti sidik jari kita. Hal ini membuat mereka sebuah alat yang sangat berguna untuk keperluan foto identifikasi dan konservasi.Callosity ini sudah ada begitu mereka lahir, tetapi polanya tidak tetap selama 7-10 bulan kemudian. Meskipun ketinggian callosity bisa berubah selama paus hidup (tumbuh ke atas dan putus berulang-ulang), posisi callosity pada kepala paus biasanya tetap stabil. Dalam kasus yg sangat jarang, beberapa jaringan callosity pada paus dewasa berkembang di tempat-tempat baru atau menghilang.

Kenapa Dinamakan Right Whale (Paus Tepat)?

Paus tepat merupakan perenang yg lambat. Karenanya para pemburu dapat mudah menangkap mereka dan saat mereka akan mengapung ke permukaan saat mati serta mereka juga sering berenang dekat pantai. Para pemburu menganggap paus ini "right" ones to hunt atau "tepat" untuk diburu.


Bentuk Semburan "V" Paus Tepat
Selain dari callosity-nya, paus tepat juga dapat diidentivikasi lewat semburan udaranya. Paus tepat memiliki semburan khas yg berbentuk huruf "V".

Minggu, 16 Januari 2011

Apakah Hiu Bertelur?

Saat saya dulu kelas V SD, pada sebuah test ada sebuah pertanyaan, "reproduksi hiu adalah...". Beragam jawaban pun ditulis saya dan teman saya. Saat itu saya menjawab ovovivipar, sementara teman-teman saya yang lain ada yg menjawab vivipar, ovipar, dan ovovovivipar. Saya saat itu pernah membaca cangkang telur hiu merupakan cangkang yang kuat, tetapi saya juga pernah menonton dokumentari di TV dikatakan hiu dalam sebuah penangkaran melahirkan, jadi saya beranggapan hiu itu ovovivipar. Dan saat itu, guru SD saya menganggap jawabannya adalah ovipar. Apakah itu benar? Bagaimanakah sebenarnya cara reproduksi hiu?


Kebanyakkan, hiu memang terlahir dari telur. Mereka ada yang benar-benar bertelur (ovipar) dan ada juga yg telurnya dierami dan menetas di dalam tubuh induknya (ovovivipar). Hiu lainnya ternyata ada juga yg melahirkan (vivipar). Tiap spesies hiu memiliki cara berkemang biaknya yg berbeda-beda.

Reproduksi Seksual
Tidak seperti kebanyakan ikan bertulang sejati, hiu melakukan fertilisasi/pembuahan secara internal. Bagian belakang sirip perut hiu jantan termodifikasi menjadi sepasang organ kopulasi yg disebut clasper, fungsinya mirip dengan penis pada mamalia, yang digunakan untuk mentransfer sperma kedalam tubuh betina.
hiu betina
hiu jantan
Saat kawin, mereka akan bercumbu dg saling "berpelukan", sementara pejantannya memasukkan clasper ke dalam oviduk betina. Betina yg kebanyakkan lebih besar dari jantan memiliki tanda tanda bekas gigitan di tubuhnya, hasil dari pegangan hiu jantan yg ingin mempertahanan posisinya ketika kawin. Tanda gigitan ini juga bisa terjadi saat mereka "pacaran", pejantannya akan menggigit betina untuk menunjukkan ketertarikannya. Pada beberapa jenis, kulit hiu betina telah berkembang menjadi tebal sehingga memungkinkan tidak terluka ketika digigit.
hiu perawat jantan menggigit tubuh betina saat mereka kawin
hiu yg sedang kawin

Reproduksi Aseksual
Ada beberapa peristiwa yg didokumentasikan dimana hiu betina yang sama sekali tidak pernah kontak dengan hiu jantan artinya hiu betina yg masih perawan namun telah memiliki anak didalam kandungannya. Para ilmuwan menyatakan bahwa reproduksi aseksual hiu di alam liar sangat jarang dan belum diketahui secara jelas. Mungkin aseksual merupakan jalan terakhir ketika pasangannya tidak ada, agar spesies itu tidak punah. Hiu yg pernah ditemukan "virgin birth" ini adalah hiu bambu bertutul putih (Chiloscyllium plagiosum), hiu bonnethead (Sphyrna tiburo) yg merupakan spesies terkecil dari hiu kepala martil, hiu blacktip Atlantik (Carcharhinus limbatus), dan hiu biru (Prionace glauca).
hiu-hiu yg bisa bereproduksi secara aseksual

Ovovivipar
Kebanyakan hiu adalah ovovivipar, yang berarti bahwa telur dierami dan menetas didalam oviduk tubuh induknya, dimana kuning telur (yolk) menjadi nutrisi utama embrio. Hiu ovovivipar disebut juga sebagai hiu aplacental vivipar yg berarti melahirkan tanpa plasenta (ari-ari). Hiu ovovivipar ini terbagi tiga tipe.
embrio hiu

Pertama adalah aplacental variasi kantung yolk, artinya selama inkubasi emrio di dalam uterus ibunya, mereka mendapatkan makanan hanya dari kuning telurnya saja, tidak memiliki tambahan nutrisi selain dari yolk atau kuning telur. Contoh hiu yg seperti ini adalah hiu sapi (Hexanchidae sp), hiu paus (Rhincodon typus), hiu basking (Cetorhinus maximus), hiu berjumbai (Chlamydoselachus anguineus), hiu dogfish (Cirrhigaleus sp), hiu malaikat, (Squatina sp) dan hiu harimau (Galeocerdo cuvier). Hiu dogfish memiliki periode inkubasi terpanjang dari semua jenis hiu yg ada, yaitu 18 sampai 24 bulan. Hiu basking dan hiu berjumbai terlihat memiliki masa inkubasi lebih lama, namun tidak ada data akurat. Dulu hiu paus  (Rhincodon typus) dianggap ovipar (pernah ditemukan telur sepanjang 36 cm), namun hiu paus kini berkategori hiu ovovivipar, dimana hiu paus betina ditemukan hamil yg berisi ratusan ekor anak.
hiu-hiu ovovivipar tipe-1
Yg Kedua adalah tipe aplacental dengan uterus villi atau trophonemata. Embrio mendapatkan makanan dari yolk dan juga tambahan dari cairan sekresi histotroph atau dikenal juga dengan istilah susu uterus. Biasanya tipe ini banyak ditemukan pada pari, sementara tipe hiu yg seperti ini adalah hiu spinny dogfish (Squalus acanthias), hiu hidung tajam Atlantik (Rhizoprionodon terraenovae), dan hiu smooth-hound hitam (Mustelus sp).
pari dan hiu-hiu ovovivipar tipe-2
Tipe terakhir adalah aplacental dengan oophagy dan kanibalisme. Maksudnya, begitu telur menetas, sang anak akan mencari makan. Anak hiu ini akan memakan telur-telur yg belum dibuahi (oophagy) atau bahkan memakan adik-adiknya (kanibalisme). Sehingga pada beberapa jenis hiu sangat sedikit anak hiu yg mampu bertahan sampai kelahiran mereka karena bentuk kanibalisme yg terjadi sebelum mereka keluar. Ini dilakukannya untuk mencapai ukuran relatif besar sebelum dilahirkan. Contoh hiu yg seperti ini adalah hiu harimau pasir/hiu perawat abu-abu (Carcharias taurus), hiu mako (Isurus sp), dan hiu putih besar (Carcharodon carcharias).
hiu-hiu ovovivipar tipe-3



Perilaku kanibalisme hiu harimau pasir di dalam rahim induknya

Hiu-hiu ovovivipar kebanyakan melahirkan anaknya di daerah aman, seperti teluk, mulut sungai dan daerah karang dangkal. Mereka memilih area tersebut untuk perlindungan dari predator (terutama hiu lainnya). Anak hiu akan berenang jauh begitu lahir, bahkan menjauhi induknya yg mungkin akan memakannya. Mereka sudah mampu hidup mandiri begitu lahir.
hiu putih melahirkan

Ovipar
Beberapa spesies hiu adalah ovipar seperti ikan pada umumnya, mereka bertelur didalam air. Hiu ovipar memiliki cangkang telur keras atau berupa membran kasar untuk perlindungan untuk perkembangan embrio. Telur hiu (disebut juga "mermaid purses") akan menetas jika tidak dimakan oleh hewan lain, karena sang induk tidak akan menjaga telur-telurnya. Bentuk telur mereka ada yg seperi kantung sampai berbentuk sekrup (seperti hiu Port Jackson dan hiu bertanduk). Beberapa telur seperti telur hiu kucing memiliki tendril yg memungkinkan telur menempel pada suatu benda di dasar laut. Hiu yg bertelur lainya termasuk  hiu zebra, (
Stegostoma fasciatum)  swellshark (Cephaloscyllium ventriosum), hiu karpet berkalung (Parascyllium variolatum), hiu bertanduk (Heterodontus francisci), dan hiu epaulette (Hemiscyllium ocellatum).
beberapa bentuk telur hiu

Vivipar
Pada hiu vivipar, batang yolk berganti menjadi sebuah tali pusar panjang yg menghubungkan embrio dan kantung yolk, dimana kantung yolk ini disebut juga kantung plasenta yolk atau plasenta saja. Plasenta membantu transfer nutrisi dan oksigen melalui aliran darah induknya dan juga mentransfer zat buangan dari bayi ke ke ibunya untuk dibuang.
embrio hiu vivipar
pusar hiu lemon

Embrio dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi dari transfer induknya ada dua cara:
° Memperoleh nutrisi langsung melalui jaringan induknya ke jaringan embrio.
° Dinding uterus induk mengeluarkan "susu uterus". Tali pusar embrio menyerap cairan itu. Ini terjadi pada hiu yg tidak memiliki plasenta.

Contoh hiu vivipar adalah hiu banteng (Carcharhinus leucas), hiu karang whitetip (
Triaenodon obesus), hiu lemon (Negaprion brevirostris), hiu biru (Prionace glauca), hiu salmon (Lamna ditropis), hiu silvertip (Carcharhinus albimarginatus), dan hiu kepala martil (Sphyrna sp).
hiu-hiu vivipar
hiu banteng sedang hamil
hiu lemon melahirkan

Sabtu, 15 Januari 2011

Bagaimana Lumba-Lumba Mendengar?

Lumba-lumba mendengar melalui indra pendengaran canggih. Lumba-lumba mampu mendengar frekuensi yang lebih luas daripada manusia. Oleh karena itu kita bahkan tidak mampu mendengar beberapa suara yang dibuat oleh lumba-lumba.

Indra Pendengaran Lumba-Lumba
Lumba-lumba menggunakan bukaan telinga kecil di kedua sisi kepala mereka untuk mendengarkan gelombang suara. Lubang kecil ini biasa mereka gunakan untuk mendengar ketika mereka tidak berada di dalam air. Untuk mendengar suara di dalam air, mereka menggunakan tulang rahang bawah mereka, dimana nantinya gelombang suara alam dikirimkan ke telinga dalam.
bukaan telinga lumba-lumba yg digunakaan saat berada di atas air
rahang bawah lumba-lumba digunakan sebagai alat pendengaran di dalam air
proses penerimaan gelombang suara pada lumba-lumba

Perbandingan Pendengaran
Lumba-lumba memiliki indra pendengaran jauh lebih tajam daripada manusia, mereka dapat mendengar dg frekuensi jauh lebih luas. Manusia mendengar suara dari 20 Hz hingga 20 KHz sedangkan lumba-lumba dapat mendengar 20Hz sampai 150 KHz. Ini berarti lumba-lumba dapat mendengar tujuh kali lebih baik daripada manusia.

Suara berfrekuensi tinggi tidak berarti mamppu menghantarkan suara jauh di dalam air. Karena ini memiliki panjang gelombang lebih panjang dan energi lebih besar. Suara berfrekuensi lebih rendah mampu menghantarkan lebih jauh. Karenanya paus yg sering berkomunikasi dg suara berfrekuensi rendah mampu berkomunikasi dg jarak lebih jauh (bahkan ratusan kilometer jauhnya!) dibandingkan lumba-lumba yg biasanya berkomunikasi dg frekuensi tinggi.

Fungsi Lumba-Lumba Mengeluarkan Suara
Lumba-lumba dan paus bisa mengeluarkan volakisasi dg bermacam suara, seperti siulan, dengkuran dan klik. Seperti kita, mereka bersuara untuk berkomunikasi dg teman-temannya. Paus yg mengeluarkan frekuensi rendah bahkan mampu berkomunikasi ratusan kilometer jauhnya. Mereka menggunakan suara bukan hanya untuk berkomunikasi, tapi juga untuk "melihat", bahkan dalam kegelapan sekalipun. Hal ini sama apa yg juga terjadi pada kelelawar.
lumba-lumba mengeluarkan suara untuk 'melihat' makanannya

Bagaimana Lumba-Lumba Membuat Suara?

Semua spesies mamalia laut diketahui mampu membuat suara. Kebanyakkan vokalisasi timbul dari pergerakan udara dari satu daerah ke daerah lainnya. Pada manusia, udara bergerak dari paru-paru dan melintasi pita suara (vocal cord atau vocal folds). Getaran pita suara membuat suatu suara yg kemudian kita tampilkan dalam bentuk kata dan bentuk vokal lainnya. Mamalia laut seperti singa laut, anjing laut, linsang laut, dan beruang polar memiliki mekanisme vokalisasi sama dg manusia. Tetapi lumba-lumba dan paus memiliki sistem yg berbeda sebab mereka kehilangan pita suara. 

Lumba-Lumba dan Paus Bergigi Membuat Suara Di Dalam Air
Lumba-lumba dan paus bergigi (odontocetes) suka membuat suara di dalam air maupun di atas air. Lumba-lumba menggunakan kemampuan sonar mereka untuk menghasilkan suara di dalam air. Mereka bisa mengeluarkan yg beragam seperti klik, siulan, dan dengkuran. Suara ini digunakan untuk berkomunikasi dg temannya dan melacak lingkungan sekitar. Suara odontocetes berasal dari sistem hidungnya. Kemajuan teknologi dalam penelitian bioacoustic memungkinkan ilmuwan memahami sistem daerah hidung mereka. Menurut Dolphin Research Center, ada dua teori yg menjelaskan bagaimana odontocetes membuat suara di dalam air.
anatomi kepala lumba-lumba

Teori pertama menyatakan bahwa kantung udara odontocetes dianggap sebagai "cerminan akustik", jadi suara yg dihasilkan itu berasal dari bagian kecil jaringan lemak, yg berada dibawah lubang udara. Pergerakan udara terakhir di jaringan ini dapat menciptakan tekanan yang mengirimkan gelombang suara ke dalam laut.

Teori lainnya menyatakan bahwa odontocetes menggunakan kantung udaranya untuk membuat suara didalam air. Kantung kecil ini berada di bawah lubang udara. Ketika mereka keluar permukaan untuk mengambil napas, mereka mengambil sejumlah udara yg akan masuk ke lubang udara mereka. Udara yg dihirup ini akan mengisi kantung dan menyebabkan tekanan untuk membuat suara, artinya kantung itu berfungsi sebagai resonator. Mereka membuat suara dari pergeseran udara belakang dan depan diantara kantung udaranya. Kita bisa membuat suara semacam ini kapanpun saat kita membiarkan udara keluar dari sebuah balon. Suara tersebut kemudian disalurkan melalui lemak didalam melon yg nantinya akan dikeluarkan ke dalam air.
proses lumba-lumba suara dari teori yg ke-2

Kecepatan gelombang suara di dalam air lebih cepat dibandingkan di udara. Gelombang suara yg dikirimkan odontocetes di dalam air memiliki kecepatan 1,5 km/detik atau 0,9 mil per detik, sekitar 5 kali lebih cepat dibandingkan di udara.

Ekolokasi Lumba-lumba

Echolocation atau ekolokasi merupakan lacak gaung seperti yg juga dilakukan kelelawar. Lumba-lumba dan paus menggunakan ekolokasi air. Ekolokasi memungkinkan mereka untuk mencari benda-benda bawah air dengan memancarkan gelombang suara. Mereka menghasilkan gelombang suara bernada tinggi atau suara "klik" dari dahi mereka yang mengirimkan sinyal suara ke dalam air. Suara tadi akan memantul dari objek menerimanya sehingga menghasilkan gema. Gema ini membantu lumba-lumba dan paus menemukan lokasi objek tadi, bahkan mereka bisa menentukan seberapa jauh obyek berada. Tulang rahang bawahnya menjadi indra penangkap gema tadi. Objek atau hewan bawah air mengirimkan gema yang berbeda, sehingga lumba-lumba dapat membedakan keduanya.

proses ekolokasi lumba-lumba

Ekolokasi membantu lumba-lumba tidak hanya menentukan jarak suatu objek tetapi juga tekstur, bentuk dan ukuran objek. Ekolokasi di sini bekerja sangat maksimum karena air merupakan penghantar gelombang suara yang sangat baik, yang dapat mengirimkan suara lima kali lebih cepat dibandingkan di udara.

SONAR

SONAR (SOund NAvigation and Ranging) adalah metode yang digunakan lumba-lumba dan paus dalam melacak didalam kegelapan air (saat malam hari atau laut dalam yg tidak ada cahaya). Sebagaimana dijelaskan dalam echolocation, mereka menggunakan transmisi suara gema untuk mencari objek. Bahkan dalam kegelapan bawah air, mereka masih bisa menemukan makanan dan menghindari tempat-tempat berbahaya. Kalau diperhatikan lumba-lumba menghasilkan dua jenis suara, suara bersiul melengking dan suara "klik". Suara siulan bertindak sebagai alat komunikasi sementara "klik" bertindak sebagai SONAR. Berikut ini saya sisipkan beberapa suara-suara dolphin dan paus.
Odontocetes menghasilkan suara didalam air untuk memburu ikan. Mereka juga menggunakan sonar mereka untuk berkomunikasi satu sama lain, dan mereka bahkan dapat berbicara dengan lumba-lumba lain yang tidak dari spesies yang sama. Lumba-lumba diyakini makhluk yang sangat cerdas dari laut. 

Lumba-Lumba dan Paus Bergigi Membuat Suara Di Atas Air
lumba-lumba terkadang suka membuat suara juga saat muncul ke permukaan


Lumba-lumba mampu mengeluarkan suara ketika mereka tidak berada di dalam air. Kalau diperhatikan lumba-lumba suka bersuara ketika kepala mereka muncul dipermukaan air dalam sebuah pertunjukan air. Mereka dapat melakukan ini dengan mendorong udara langsung melalui lubang udara mereka. Mereka menggunakan otot-otot di dalam lapisan lubang udara mereka untuk memaksa udara keluar dari lubang, menjadikannya seperti sebuah tekanan. Mereka juga bisa membuat suara untuk merespon apa yang mereka lihat ketika hendak pergi ke atas air. Lumba-lumba perlu ke permukaan untuk bernapas, yang mungkin mengapa mereka memiliki sistem untuk membuat suara di dalam dan di atas air. Lumba-lumba juga mampu membuat komunikasi lain dg cara menghempaskan sirip atau tubuh mereka ke permukaan air, sehingga timbul suara dan cipratan air. 
lumba-lumba juga bisa berkomunikasi dg membuat percikan air

paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) juga suka berkomunikasi dg membuat percikan air dari sirip-siripnya


Paus Baleen Dan Sapi Laut Membuat Suara
Suara yg dikeluarkan dari jenis paus baleen (mysticetes) dan sapi laut (sirenians), yakni manate dan dugong, belum diketahui. Manate membuat suara berupa deritan bernada tinggi, sementara paus baleen menghasilkan suara berfrekuensi lebih rendah berupa erangan, rintihan, nada lembut, dan dengkuran. 
paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) dan manatee barat indian (Trichechus manatus) juga bisa membuat suara di dalam laut.

Anjing Laut, Singa Laut, Walrus (pinnipeds) Membuat Suara 
Di Dalam Air 
anggota dari pinnipeds
Beberapa pinnipeds juga mampu membuat suara didalam air, tapi suara ini bukan berasal dari pita suara seperti suara yg mereka lakukan ketika berada di darat. Suara mereka ini dihasilkan dari peredaran udara melewati kantong udara di kepalanya. Suara-suara ini berupa klik, nyanyian, peluit, dan suara seperti bel.

Rabu, 12 Januari 2011

Bagaimana Terbentuknya Bumi?

Terbentuknya Tata Surya
Eon Hadean (4,6-3,8 milyar tahun lalu) merupakan masa pembentukan planet-planet dan tata surya serta masa persiapan bumi untuk dihuni oleh kehidupan. Nama Hadean diberasal dari kata “Hades” dalam bahasa Yunani yang berarti "tidak keliatan" atau "neraka", hanya sekedar untuk menggambarkan suasana bumi pada saat itu . Angka “3800” (juta) pada zaman ini, ternyata berasal dari batuan sedimen yang teralterasi (terubah secara fisika dan kimia) di Greenland dari satu vulcanic dike. Sementara angka “4600”  (juta) berasal dari mineral zircon yg ditemukan di Canada bagian barat dan Australia bagian barat. Sedimen di Greenland diketahui mengandung karbon organik.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa tata surya dan bumi sekaligus isinya diciptakan Allah dalam waktu enam masa. Dalam surat Al-Hadiid ayat 4 Allah berfirman:
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy  Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Allah juga berfirman dalam surat Al-A’raaf ayat 54:
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan  matahari, bulan dan bintang-bintang  tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

Dalam surat lainnya, seperti surat Yunus (3), Huud (7), Al-Furqaan (59), Qaaf (38), dan As-Sajdah (4) dijelaskan hal serupa. Kesimpulannya, hanya Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi ini dalam enam masa, sehingga dapat dikatakan Allah SWT dalam menciptakan alam semesta ini butuh suatu proses selama enam masa. Tetapi kita tidak mengetahui maksud dari “enam masa” itu berapa lama dalam hitungan manusia.

Penciptaan alam semesta dijelaskan oleh astrofisikawan dalam fenomena yang diterima luas, populer dengan sebutan ‘Big Bang’.
Teori ini pertama kali diusulkan berdasarkan kecurigaan dan hipotesis berdasarkan teori relativitas Einstein. Setelah itu, pencarian mulai untuk bukti yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa ledakan besar terjadi. Bukti ini memang benar-benar ada. Latar belakang radiasi gelombang mikro kosmik yang menetapkan ledakan tersebut ditemukan dan sifat isotop alam semesta ditemukan. Itu juga ilmiah membuktikan bahwa alam semesta ini terus berkembang, dan ini adalah satu bagian penting dan definitif mengkonfirmasikan bukti teori tersebut. Oleh karena itu, teori Big Bang menjadi salah satu yang setiap klaim telah diuji, dikonfirmasi dan dengan demikian terbukti.

Menurut ‘Big Bang’, seluruh alam semesta pada awalnya merupakan kumpulan satu massa besar (nebula primer). Ilmuwan menyatakan bahwa sebelum galaksi-galaksi di alam semesta terbentuk,  jagat raya terdiri dari materi celestial (angkasa) pada awalnya berbentuk gas, awan, debu, dan kabut yang berukuran amat besar. Kemudian terjadi ledakan besar (pemisahan skunder) yang berkesudahan dalam formasi galaksi-galaksi, yang kemudian terbagi-bagi membentuk bintang-bintang, planet-planet (termasuk Bumi), matahari, bulan, dan lain-lain. Ini diperkirakan terjadi pada Eon Hadean (4,6-3,8 milyar tahun lalu).
Ledakan big bang
Al-Qur’aan berisi ayat berikut, berkenaan dengan awal mula alam semesta:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah SUATU YANG PADU, KEMUDIAN KAMI PISAHKAN antara keduanya?..” (21:30). Kesesuaian antara ayat Al-Qur’aan itu dengan ‘Big Bang’ ini tak terelakan.

Teori lainnya yang menyebut tentang pembentukan tata surya adalah teori Nebula dan teori supernova.

Bumi Yang Baru Terbentuk
Sesuai dengan teori Big Bang, ledakan dari gas, awan, dan debu menciptakan matahari, bumi, dll. Bumi terbentuk dari debu, gas, dan bintang-bintang kecil yang melayang-layang di angkasa dan kemudian berkumpul membentuk sebuah bola besar yang memiliki keliling 40.075 km. Bumi yang baru terbentuk itu terbakar, suhunya sangat panas, permukaannya banyak terdapat batu karang, dan berwarna kemerahan. Suhu bumi saat itu mencapai 4.000 derajat Celcius. Meteorit dan batuan lunar pernah ditemukan berusia 4,5 milyar tahun. Tetapi lapisan batu bumi yang tertua yang pernah ditemukan berusia 3,9 milyar tahun. Batu itu ditemukan di daratan Greenland bagian timur.
Awal terbentuknya bumi
Bumi yang baru terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi berbagai material dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara bertahap menghasilkan panas yang sanggup mencairkan bagian dalam.
Bumi yang baru terbentuk
Berbagai material berat seperti besi akam masuk kedalam, sedangkan material ringan seperti Silika (batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen) muncul ke permukaan Bumi dan membentuk lapisan keras kulit Bumi yang pertama. Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan.  Dalam proses sangat lama bumi nantinya akan menjadi dingin dan mengeras, namun perut bumi tetap panas abadi. Ini sebabnya perut bumi ini panas sampai sekarang ini.

Bumi sebenarnya tidak berbentuk persis seperti bola melainkan geo-spherical yaitu rata pada kutub-kutubnya, lebih seperti bulat telur.
Pada masa-masa awal, orang percaya bahwa bumi berbentuk datar. Selama berabad-abad, manusia takut untuk mencoba pergi terlalu jauh, dengan kekhawatiran kalau-kalau mereka akan jatuh dari tebing. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi itu berbentuk spherical ketika dia berlayar mengelilinginya pada tahun 1597.

Allah swt telah mengatur sedemikian rupa sehingga bumi aman untuk dihuni oleh makhluk hidup. Jika saja bumi sedikit lebih dekat ke matahari, bumi akan terpanggang dan kita tidak akan dapat hidup. Jika sedikit lebih jauh dari matahari, bumi akan diselimuti oleh es dan makhluk hidup pun tidak akan dapat bertahan hidup. Setelah bumi terbentuk Allah swt juga membuat banyak kejadian alam. Banyak peristiwa di muka bumi (selama proses terbentuknya bumi) yang memungkinkan makhluk hidup untuk hidup. Bahkan jika satu saja dari peristiwa-peristiwa ini tidak berlangsung, tidak akan ada makhluk hidup tersisa di bumi.

Era Eoarkean (3,8-3,6 Milyar Tahun Lalu)
Namanya berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu eos (fajar) dan archios (kuno). Panasnya perut Bumi yang masih baru terbentuk menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa zat kimia membentuk molekul senyawa air dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfer di langit.

Dalam waktu yang sangat lama, permukaan bumi yang sangat panas mengalami pendinginan, namun perut bumi tetap akan panas selamanya. Pendinginan itu terjadi di bagian tepi dari ”balon bumi” (bakal calon bumi), kemudian terbentuklah kerak bumi yang terdiri dari batuan keras. Ketebalan kerak bumi itu kira-kira 50 kilometer hingga 60 kilometer. Kerak bumi terbentuk setelah Plate Tectonic atau lempeng tektonik yang menyebabkan terjadinya gempa bumi muncul pada masa ini.

Pada saat bumi mengeras akibat pendinginan, terdapat banyak celah di permukaan bumi. Kemudian keluar gas dari sana dan membentuk awan di langit bumi. Semakin lama awan itu semakin meluas dan menyelimuti seluruh bumi. Awan yang ada di udara itu menjadi dingin. Awan itu membawa molekul-molekul air yang ada kemudian terjadilah hujan yang lebat dan terjadi terus-menerus. Air hujan tadi menggenangi tempat-tempat yang rendah. Hujan yang terjadi saat itu berbeda dengan hujan yang terjadi sekarang ini. Hujan itu meleburkan batu-batu karang yang mengandung garam yang ada di bumi. Akibatnya genangan air yang sangat besar itu rasanya asin. Inilah disebut laut. Terbentuknya laut terjadi pada akhir Era Eoarkean, yaitu 3,6 miliyar tahun yang lalu.
Karena laut terbentuk, maka bumi pun memiliki sebuah daratan besar pertama yang bernama Vaalbara.

Makhluk Hidup Pertama
Bumi untuk pertama kalinya di huni makhluk hidup bukan oleh manusia, melainkan oleh makluk hidup sel tunggal. Ini terjadi pada Era Paleoarkean (3,6-3,2 milyar tahun lalu). Periode ini didefinisikan secara kronometri dan tidak merujuk pada suatu bagian lapisan batuan tertentu di bumi.

Era Paleoarkean adalah suatu masa pengisian bumi dengan kehidupan pertama. Laut yang ada mulai melahirkan kehidupan. Sejarah kehidupan awal di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya makhluk hidup kecil atau mikroorganisme bersel satu. Mikroorganisme adalah berupa amoeba, bakteri, Arcritarch, dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria).

Sebagai makhluk hidup yang pertama di bumi mereka membuat oksigen dengan bantuan dari sinar matahari untuk bernapas.  Bukti-bukti makhluk hidup itu dapat dijumpai di lapisan bumi paling tua. Lapisan bumi tertua ada di daratan Afrika dan Autralia. Fosil ini berasal dari tipe fosil ediacaran. Lapisan didalamnya telah ditemukan fosil makhluk hidup bersel tunggal. Tumbuhan awal yang pertama kali ada adalah Stromatolit yang hidup pada Era Mesoarkean (3,2-2,8 milyar tahun lalu).
Stromatoli

Minggu, 09 Januari 2011

Hiu "Berjalan" Hidup Di Lautan Indonesia

Apakah Anda pernah melihat hiu yg dapat berjalan? Lebih dari 50 spesies baru telah ditemukan di lepas pantai Indonesia, diantaranya adalah hiu bertubuh kecil dan ramping yang "berjalan" di terumbu karang. Ya, hiu berjalan atau walking shark dg nama ilmiah Hemiscyllium galei , merupakan salah satu spesies baru yang ditemukan dalam penelitian di perairan Raja Ampat, Papua Barat. Selain spesies itu Indonesia memiliki spesies hiu yang berjalan di dasar laut lainnya, yaitu hiu berjalan bernama Hemiscyllium henryi. Laut Raja Ampat ini memang sudah terkenal keanekaragaman hayati lautnya.
Uniknya, Hiu ini berjalan di dasar laut dengan siripnya. Hiu tanda pangkat kecil adalah penemuan yang relatif baru, tapi satu yang unik dalam gaya dan metode gerakan. Hiu ini lebih daripada berjalan mencari mangsa dibanding berenang. Makanan yg dicarinya adalah udang, kepiting, siput ikan, dan kecil. Hiu ini dapat tumbuh mencapai 3 sampai 4 kaki atau 1 sampai 1,2 meter.

Mengapa Ikan Naga Bawah Laut Mampu Mengeluarkan Cahaya?

Nama Ilmiah : Grammatostomias flagellibarba
Ukuran            : 15 cm (4-6 inchi)
Habitat            : Lautan tropis
Kedalaman     : 5.000 kaki diatas permukaan laut

Ikan naga bawah laut atau kadang-kadang dikenal sebagai dragonfish scaleless, adalah predator ganas yang hidup di kedalaman samudera dunia. Ikan naga bawah laut memiliki gigi sangat besar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Ada beberapa spesies yang berbeda dari ikan naga atau dragonfish. Semuanya sangat mirip dalam penampilan, terutama penampilannya yg mengerikan.

Ikan naga bawah laut merupakan salah satu dari banyak spesies ikan laut dalam yang dapat menghasilkan cahaya sendiri melalui proses kimia yang dikenal sebagai bioluminescence. Cahaya ini diproduksi oleh organ khusus yang dikenal sebagai photophore. Ikan ini menggunakan cahayanya di perairan dalam yg gelap untuk menarik mangsa dan bahkan untuk sinyal menarik pasangan potensial. Dragon fish memiliki kepala besar dan dilengkapi dengan banyak gigi tajam mengerikan. Ia juga memiliki sungut panjang dikenal sebagai "jenggot" yg melekat pada dagunya. Di ujung sungutnya terdapat photophore yg mampu memproduksi cahaya. Dragonfish ini juga memiliki photophores sepanjang sisi tubuhnya. Organ-organ ini cahaya dapat digunakan untuk sinyal dragonfish lain selama musim kawin. Ini juga dapat difungsikan untuk menarik ikan yg dijadikan santapan.
Dragonfish ini dapat menggunakan cahaya janggutnya sebagai umpan pancing. Dengan cahaya yg bisa berkedap-kedip ini, mereka dapat menarik perhatian dari mangsanya seperti ikan kecil. Setelah ikan yang tidak curiga berada jarak yg cukup dekat, dragonfish baru akan menyergap ikan tersebut dg rahang kuatnya. Gigi dragonfish yg besar membatu mereka untuk menggigit mangsanya saat berburu di lautan dalam yg sangat gelap. Makanan utamanya adalah ikan kecil dan udang atau apapun yg dapat mereka temukan. Karena banyak juga pemangsa lain yg mampu menghasilkan cahaya sendiri, dragonfish akan bersembunyi dari predator itu setelah mereka memamakan mangsanya. Dinding perutnya berwarna hitam membantunya untuk menyembunyikan cahaya sementara makananan akan dicerna.

Reproduksi
Karena mereka tinggal di perairan sangat dalam, sangat sedikit yang diketahui tentang kebiasaan kawin dragonfish. Hal ini diyakini bahwa mereka bertelur secara eksternal, yang berarti bahwa betina mengeluarkan telur ke dalam air yang akan dibuahi oleh sperma jantan. Kemudian telur mengapung ke permukaan di mana mereka tetap sampai menetas. Setelah telur menetas, larva kecil yang ditinggalkan untuk menjaga diri mereka sendiri sampai mereka bisa mencapai kematangan. Setelah dewasa, mereka kembali ke laut dalam menghabiskan sisa hidup mereka. Tidak banyak yang diketahui tentang masa hidup dragonfish tersebut.