Minggu, 10 Oktober 2010

Kepunahan Dinosaurus: Toeri Komet


Hipotesa lain menganggap bahwa penyebab bencana dahsyat pada akhir Cretaceous yang menyebabkan punahnya dinosaurus ini bahwa bukanlah planet kecil (asteroid) melainkan bintang berekor atau komet. Sejumlah ilmuwan menganggap matahari memiliki bintang pengiring yang berputar mengitarinya, setiap 20 hingga 30 juta tahun, bintang pengiring tersebut akan berputar ke posisi yang berdekatan dengan jarak komet besar tertentu. 
Hujan komet yang jatuh ke permukaan bumi menyebabkan punahnya dinosaurus
Bintang-bintang komet raksasa ini jika mendapat gangguan gravitasi bintang pengiring tersebut maka kemungkinan besar akan menimbulkan puluhan ribu kali badai komet di dalam sistem tata surya, sejumlah badai komet di antaranya menghantam bumi. Karenanya, setiap 26 juta hingga 30 juta tahun bumi akan mengalami satu kali bencana pemusnahan, dan makhluk hidup di bumi juga akan mengalami satu kali insiden kepunahan dahsyat setiap 26 juta hingga 30 juta tahun, punahnya dinosaurus hanya sekali saja dalam kepunahan yang berkala ini.

Ilmuwan Amerika Andreas berpendapat, hasil benturan memang telah menimbulkan sebuah bola api raksasa yang suhunya mencapai 3.0000C, bola api raksasa ini dengan cepat menyebar keluar, menyebabkan kebakaran hutan di Amerika Utara dan Asia, membuat organisme terbakar menjadi abu. Dasar hipotesa yang dikemukakan Andreas ini karena ia telah menemukan komposisi karbon yang 10 ribu kali lipat tingginya dibanding lapisan batuan lainnya di dalam sedimen benda berusia 65 juta tahun.

Ilmuwan Swiss keturunan Tionghoa Xu Qinghua juga menganggap, bahwa pukulan pemusnahan terhadap kehidupan bumi yang diakibatkan benturan komet kali ini lebih parah dibanding hanya punahnya dinosaurus. Besarnya energi ledakan dahsyat yang terbentuk dari benturan komet kali ini telah menimbulkan debu menyelubungi matahari yang mendunia, ada zat beracun yang telah mencemari segenap sistem ekologi bumi, sehingga segenap samudera bumi berubah menjadi sebuah lautan mati, di saat bersamaan, di mana setelah ledakan sejumlah senyawa di udara larut bersama dengan uap air lalu menjadi hujan asam yang sangat lebat, dengan lebih lanjut telah merusak sistem ekologi bumi, dan akibat terakhir yang ditimbulkan adalah punahnya sejumlah besar spesies makhluk hidup termasuk dinosaurus

1 komentar:

  1. ayo dicoba keberuntungannya bersama dengan kami di fanspoker^^com
    dapatkan juga bonus rollingan dan refferalnya

    BalasHapus