Pembentuknya fosil memerlukan waktu ratusan bahkan jutaan tahun. Fosil terbentuk dari penghancuran organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi bila tumbuhan atau hewan terkubur dalam lingkungan yang bebas oksigen. Kebanyakan fosil terbentuk di dasar danau, sungai atau laut, dimana pasir dan lumpur bisa dengan cepat menutup dinosaurs yang mati dan mulai mengawetkannya. Apabila binatang mati di daratan kering, kemungkinan besar mereka akan dimakan atau membusuk begitu saja.
Terbentuknya fosil di lautan bisa terjadi 3 kemungkinan. Setelah makhluk hidup mati dan tenggelam ke dasar laut, secara bertahap menjadi karang, tetapi bagian tubuhnya mungkin berubah secara kimiawi, atau mungkin membentuk cetakan dalam sebuah lubang.
Terbentuknya fosil di daratan dapat dilihat dalam uraian sebagai beikut:
- Pertama-tama hewan hancur dan mati.
- Hewan itu mulai membusuk (hanya pada bagian yang lunak saja). Hewan itu kini hanya tinggal tulangnya saja.
- Semakin lama hewan itu tinggal tulangnya saja itu, semakin tertimbun dan terkubur tanah,
- pasir, atau lumpur.
- Setelah beribu-ribu tahun lamanya, tanah, pasir, atau lumpur itu berubah menjadi batu,
- sehingga tulang itu ikut berubah menjadi batu.
- Pergantian cuaca dan erosi membuat fosil muncul di permukaan.
Tetapi pada jenis serangga proses fosil terbentuk dengan proses berbeda. Serangga ditemukan dalam batu ambar. Batu ambar adalah resin pohon yang terfosilkan. Kadang-kadang banyak serangga yang terperangkap di dalam getah pohon dan terawetkan di sana. DNA serangga yang berada di batu ambar sudah diekstrasikan.
Sangat sedikit sekali fosil serangga ambar yang ditemukan, walaupun serangga saat ini merupakan hewan terbanyak.
Website Taruhan Terpercaya (Update Betting)
BalasHapusDaftar Sekarang Juga!!