Teori ini yang paling dikenal banyak orang dan disetujui oleh kebanyakkan saintis. Asteroid merupakan benda-benda kecil angkasa atau planet kecil, terutama banyak pada sabuk antara Mars dan Jupiter.
Teori ini lahir pertama kali pada tahun 1980 berdasarkan pendapat 2 orang, Walter Alvarez dan Luis Alvarez.
Luis Alvarez dan Walter Alvarez |
Sang anak, Walter Alvarez menemukan sebuah lapisan tanah yang tidak biasa di tempat "batas Cretaceous-Tertiary" atau disebut juga “batas K-T”. Ia pun segera meminta ayahnya, Luis Alvarez, untuk menganalisanya. Setelah diteliti lapisan tersebut mengandung suatu asam amino. Asam amino tersebut mengandung sejumlah besar iridium dengan jumlah yang besar pula.
Batas C-T |
Lapisan kulit bumi sedikit mengandung iridium. Asteroid yang berasal dari luar angkasa mengandung banyak iridium. Hal inilah yang menjadi bukti bahwa asteroid besar telah jatuh ke planet ini pada akhir Zaman Cretaceous. Pastilah asteroid ini memberikan dampak yang sangat buruk bumi saat itu, membinasakan banyak makhluk hidup dalam suatu kepunahan masal.
Pada tahun 1990, di Yucatan, Mexico, ilmuwan bernama David Kring dari University of Arizona menemukan kawah besar yang diduga kuat sebagai tempat mendaratnya asteroid raksasa pada akhir Zaman Cretaceous. Lebar kawah itu 100 kilometer dan kedalamannya mencapai 12 kilometer. Nama kawah itu sendiri adalah Kawah Chicxulub.
Peta lokasi tempat jatuhnya meteorit di Yucatan, Mexico |
Kawah Chicxulub |
Bukti selanjutnya ditemukan di Kutub Selatan. Tumbukan batu luar angkasa ditemukan pada butir-butir mineral langka di bebatuan kuno di Kutub Selatan. Mineral-mineral tersebut merupakan petunjuk adanya asteroid yang pernah menghantam Bumi. Kemudian, bukti-bukti lainnya mulai ditemukan di berbagai wilayah di dunia.
Jadi saat itu, bumi bahkan mengalami benturan berkali-kali sejumlah planet kecil. Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Ceko percaya pecahan-pecahan lainnya juga menabrak Bulan, Venus dan Mars dan dampak pukulan itu kemudian menciptakan lubang-lubang.
Asteroid menabrak bumi
|
Kekuatan benturan asteroid-asteroid itu setara dengan energi ledakan 1.015 ton TNT. Tabrakan tersebut sedemikian besarnya sehingga 10 miliar kali lebih besar dari bom nuklir Hiroshima. Ledakan krakatau, yang membuat gelap bumi sebulan lebih itu, tidak ada apa-apanya dibanding ini.
Akibat satu benturan asteroid ini adalah memicu serangkaian perubahan keadaan alam secara global. Begitu asteroid itu jatuh ke permukaan bumi, bumi dipenuhi gas dan pecahan batu yang sangat banyak serta debu. Benda langit yang jatuh ke planet ini telah memicu gunung vulkanik menjadi aktif, ombak besar, gempa bumi, dan awan debu.
Asteroid itu juga menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan meracuni lautan, membinasakan kehidupan yang ada. Dampak yang timbul paling besar adalah terbentuknya awan bebatuan dan debu. Gulungan debu membubung ke angkasa, menyebar. Sinar matahari pun tidak dapat masuk ke bumi karena tebalnya awan bebatuan dan debu yang sudah menyelimuti langit bumi. dan akhirnya membuat segenap bumi tertutup. Hal itu membuat suhu bumi menjadi turun drastis.
Akibat dari asteroid menabrak bumi |
Banyak organisme tidak terlihat lagi, sebab awan hitam menutupi langit dan matahari, siang hari berubah menjadi gelap. Kondisi mengerikan seperti ini diperkirakan berlangsung sangat lama. Fotosintesis tumbuhan terputus, karenanya sejumlah besar tumbuhan layu dan mati.
Bintang: |
{[['']]}
|
Sukai: |
|
Bagikan: |
BalasHapushy guys ingin nmendapatkan uang jutaan rupiah gak ^^
ayo segera bergabung dengan saya di F/A/N/S/P/O/K/E/R
disini hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian semua bisa menang jutaan rupiah lo
ayo tunggu apa lagi kami tunggu ya pendaftarannya ^^
Terpercaya, Berpengalaman, CS ramah dan online 24 jam.
BalasHapusGabung dengan kami (www,updatebetting,co) dan dapatkan cashback 3% setiap minggunya.