Dalam tulisan yang dipublikasikan Proceedings of the National Academy of Sciences, kelompok ilmuwan yang dipimpin Profesor Gerta Keller dari Universitas Princeton, mengatakan, Tumbukan Chicxulub sendiri terjadi pada 300.000 tahun silam. Kesimpulan ini diambil setelah mereka meneliti rangkaian lapisan batuan yang dibor dari Chicxulub, kawah selebar 180 kilometer yang kini terkubur lapisan sedimen sedalam 1 kilometer. Analisa menggunakan lima indikator penentu umur lapisan batuan. Hal ini membuat mereka berpikir tabrakan Chicxulub bukanlah penyebab punahnya dinosaurus.
Profesor Keller berpendapat "batas Cretaceous-Tertiary" (batas C-T) tumbukan asteroid yang terjadi di Chicxulub, Mexico bukanlah penyebab kepunahan dinosaurus secara langsung.
Asteroid dianggap bukan penyebab kepunahan dinosaurus secara langsung |
Lapisan lempeng di bawah tanah telah membatasi bebatuan dari periode Cretaceous dari Batuan Tersier disebut batas C-T. Profesor Keller menduga menejelang akhir Zaman Cretaceous iklim bumi menjadi dingin yang kemudian diikuti pemanasan global-lah yang kemudian menimbulkan stress pada banyak jenis dinosaurus dan membunuh mereka semua.
Adapun pemanasan yang dimaksud terjadi akibat letusan gunung berapi di wilayah Decca, India. Letusan itu mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah banyak yang menutupi atmosfer dan menghalangi panas keluar dari permukaan Bumi. Akibatnya Bumi menjadi panas dan hewan-hewan banyak panik yang kemudian menjadi stress.
Dinosaurus mungkin menjadi stres dengan perubahan suhu yg terjadi |
Tumbukan Chicxulub sendiri terjadi pada periode panas, dan walau berakibat fatal pada lokasi tabrakan, namun tidak menyebabkan kepunahan dinosaurus. Tim peneliti percaya, tabrakan kedualah (yang terjadi 300.000 tahun setelah Chicxulub) yang memusnahkan dinosaurus.
Kepada BBC News Online Profesor Keller berpendapat bahwa tumbukan kedua telah menghasilkan batas K-T, lalu menghantam komunitas hewan yang sudah mengalami stress. Tumbukan asteroid kedua itu seolah menjadi sebuah pemicu hilangnya populasi dinosaurus yang memang telah sekarat. Diungkapkannya, struktur dasar laut di Samudra Hindia menimbulkan dugaan bahwa tumbukan kedua terjadi di sana.
Bintang: |
{[['']]}
|
Sukai: |
|
Bagikan: |
BalasHapusbosan tidak tahu mesti mengerjakan apa ^^
daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^
Ayo pasang jagoanmu disini www(dot)updatebetting(dot)co
BalasHapusInfo lebih lanjut 7ACD8560